Buku ‘Healthy Japanese Cooking: Simple Recipes for a Long Life, The Shoku-Iku Way’ ini bisa menjadi referensi mengatur pola makan sehat. Menurut Sano, sang penulis, menu makanan sehat harus terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan air. Namun dalam porsi yang seimbang. Berikut ini beberapa prinsip pola makan yang dituangkan dalam buku tersebut.
source : http://images.detik.com/content/2015/09/07/900/122947_1.jpg
1. Menu makanan banyak sayuran
Menu makanan lengkap yang sehat terdiri dari serat, karbohidrat, protein, dan vitamin. Berbeda dengan pola makan barat, Shoku-ku menjelaskan bahwa menu dalam makanan seharusnya terdiri dari sayuran, nasi, sumber protein seperti ikan, daging, atau telur.
Dalam setiap kali makan perbanyak porsi sayuran karena sayuran rendah lemak dan kaya akan serat serta vitamin. Selain itu, sayuran juga dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
Saat Sano masih kecil, orang tua Sano selalu memberi tujuh jenis sayuran berbeda di menu makan tiap harinya, ditambah karbohidrat dan protein. Meski terkesan merepotkan, sebenarnya sangat praktis karena hanya dikukus atau direbus, bahkan dimakan mentah.
2. Tak perlu menghitung jumlah kalori
Kebanyakan orang Jepang tidak tahu berapa banyak kalori yang dikonsumsi dalam setiap menu makanan, meski demikian masyarakat Jepang pintar dalam mengatur pola makan.
Misalnya sarapan dengan menu makanan berat, untuk menu makan siang berupa salad rumput laut atau salad buah dan sayur. Menu makan malam dengan burger dan kentang goreng. Untuk menu sarapan dan makan siang menghindari makanan berat tetapi lebih banyak serat.
Sejak kanak-kanak sudah diajari konsep makan secara seimbang ini. Saat dewasa konsep ini sudah menjadi sebuah kebiasaan. Karenanya orang Jepang tahu bagaimana cara menjaga kesehatan dan berat badan ideal.
3. Makan adalah ritual wajib
Melewatkan makan adalah hal buruk, selain dapat memicu penyakit maag juga dapat membuat seseorang kekurangan asupan kalori. Menyempatkan waktu untuk makan adalah suatu hal yang wajib. Butuh waktu lebih untuk sibuk di dapur mempersiapkan makanan setiap hari. Hal ini menjadi alasan utama bagi sebagian orang yang memiliki kesibukan.
Buat rencana menu makanan sehari-hari selama seminggu termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Selain mempermudah menyiapkan menu, juga membantu orang makan lebih disiplin.
Membuat menu makanan sendiri lebih baik dari pada membeli makanan siap saji. Selain melatih kreativitas dalam mengolah makanan agar tidak bosan dengan menu yang sama setiap hari. Kalori dan kualitas makanan juga dapat terkontrol.
4. Ingat angka lima
Selain menu lengkap, penataan cantik, komposisi dari menu makanan juga harus diperhatikan agar makanan yang masuk dalam tubuh benar-benar bermanfaat. Makan makanan yang dapat membuat bahagia sekaligus mengenyangkan. Sano menyarankan untuk makan makanan yang menarik bagi lima panca indera, yang berisi lima rasa, dan bertujuan mencerminkan lima warna.
Meski terbuat dari bahan yang sama namun penataan yang cantik dan bersih pasti lebih menggugah selera. Memanjakan panca indera dengan estetika visual makanan, suara yang dihasilkan misalnya bunyi panggangan mendesis, tekstur dan rasa yang memanjakan lidah, dan aroma harum yang tercium dari uap makanan.
Menu makanan sehat tidak harus selalu mahal, dengan komposisi bahan-bahan yang segar dan proses pengolahan yang tepat makanan sederhana juga bisa menjadi makanan sehat dan mewah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar